Hai.. Halo.. Apa kabar Anda hari ini? Ah! Selamat Tahun Baru Islam bagi sobat yang merayakan; semoga menjadi insan yang lebih baik di tahun yang baru ini dan semakin sering berbagi 💡 | Ok. Prakata sudah, sekarang saatnya ke pendahuluan ➡
Tulisan kali ini masih berkutat di seputar Search Engine Optimization (SEO) atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan Optimasi Mesin Pencari. Sebagai pemilik web atau blog, Anda WAJIB mengerti tentang SEO ini. Tidak perlu menjadi ahli, yang penting Anda mengerti SEO yang baik seperti apa. Ini juga yang mendasari Saya untuk terus belajar. Bukan menjadi ahli atau master SEO, melainkan untuk bisa lebih mengerti dan tentu saja agar nanti bisa berbagi dan berdiskui dengan pengunjung yang kebetulan bertemu tulisan dari newbie seperti Say ❗
Sebelumnya, menurut pendapat Anda, apa sih SEO itu? Kalau menurut Saya, SEO BUKANLAH suatu teknik utama dalam mengembangkan situs web atau blog Anda. SEO adalah suatu tindakan untuk memudahkan mesin pencari (Search Engine) dalam menemukan informasi yang ingin kita sampaikan. Jadi, SEO hanya pelengkap. Hal utama tetap konten atau informasi itu sendiri. Apa jadinya jika Anda jago SEO, tapi saat pengunjung menemukan web atau blog Anda, mereka malah “kesal” karena isi halaman yang Anda sajikan malah membuat mereka berputar-putar di situ-situ saja. Istilah kerennya sih Auto Generated Content (AGC). Tapi Saya tidak membenci blog yang menggunakan AGC. Apa hak Saya? Toh itu blog mereka; mereka yang bayar domain dan hosting, apa hak Saya untuk benci?
Banyak koq web atau blog yang pengunjungnya jutaan per bulan bukan karena si author adalah seorang master SEO, melainkan karena isi dari blog mereka memang bagus dan pantas untuk dibaca. Ini yang sedang Saya kejar. Tidak perlu terkenal dengan jutaan pengunjung dan fans, cukup berbagi informasi yang bisa Saya bagikan dan mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membaca 😉
Ok. Kembali ke 10 Kesalahan dalam Mengoptimasi Web Blog. Mengoptimasi bukan sesuatu yang bisa diselesaikan semudah membalik tangan. Kalau Saya boleh bilang, tidak ada yang instan dalam mengoptimasi kata kunci untuk suatu halaman atau web blog.
Saya sangat suka melihat-lihat web blog peserta kontes SEO. Yang Saya lihat bukan top 50, melainkan yang di atas 100. Di situ Saya menemukan setidaknya 10 kesalahan dalam mengoptimasi meliputi page titles, page file names, H1 tags, deskripsi, kata kunci dan Meta tags serta pentingnya validasi html
dan css
.
10 Kesalahan Umum dalam Mengoptimasi Halaman
1. Bad Titles. Judul yang buruk; tidak sesuai; tidak relevan. Title
atau judul merupakan hal terpenting dalam satu halaman. Jika Anda ingin mengoptimasi Indonesia Siap Bersaing di SERP, buatlah judul yang sama persis, yakni Indonesia Siap Bersaing di SERP. INGAT! Spiders atau robot yang bertugas meng-crawling halaman web blog kita akan melihat title terlebih dahulu, baru kemudian men-scan artikel alias body
untuk melihat kesesuaian title dengan body
(isi).
2. Permanent Link atau Filename of the page. Jika Anda menggunakan blog, poin ke dua ini disebut Permanent Link (PermaLink
). Tapi, jika Anda menggunakan web statis yang mana konten atau isinya dibuat dari awal, maka disebut Filename of the Page. Contoh kongkritnya, Saya membuat tulisan Kode Warna HTML (www.ahyari.net/kode-warna-html/) di blog. Namun, saat membuat kode untuk warna, Saya membuat sebuah file baru dengan nama Kode Warna.html (blogkita.info/kode-warna.html). Nah, masih banyak Saya melihat URL berbentuk kode seperti index.php?option=com_mtree&task=listcats&cat_id=xxx&Itemid=xxx
, padahal isinya tentang Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia (nyundul bentar =)) ). Ini tidak baik di mata mesin pencari.
3. Duplicate atau Bad Content. Ini yang sering terjadi. Tidak perlu jauh-jauh, jika Anda menggunakan WordPress, tentu secara default blog Anda akan memiliki RSS Feed
, bukan? Jika Anda men-setting feed
Anda untuk menampilkan full content, maka secara teori halaman home Anda akan dianggap memilki konten yang sama (duplicate content) Misalnya, alamat https://www.ahyari.net/
dengan https://www.ahyari.net/feed
. Mengatasinya, silakan atur feed untuk tidak menampilkan seluruh tulisan, cukup excerpt saja (seperti milik Saya 😛 ). Itu baru halaman feed. Kebanyakan CMS memiliki URL yang dinamis. Begini, saat Anda menulis Rumah Mungil yang Sehat dengan URL blogkita.info/rumah-mungil-yang-sehat/
dan berada di kategori sekilas info
secara tidak langsung juga akan membuat link dengan blogkita.info/rumah-mungil-yang-sehat/#comment
(untuk komentar) dan blogkita.info/sekilas-info/rumah-mungil-yang-sehat/
(untuk kategori). Artinya, dalam satu artikel terdapat 3 buah link (itu untuk 1 kategori), belum lagi jika Anda memiliki 10 tag (blogkita.info/tag/rumah-mungil/
dll. Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan canonical link.
4. No Links. Tidak memiliki tautan balik (backlink) yang relevan dan berkualitas. 100 link di halaman yang tidak relevan masih lebih baik 10 link di halaman yang relevan. Itu prinsip Saya. Ini yang terkadang membuat Saya sedih (L3B4Y). Kebanyakan blogger berfikir kalau SEO adalah “berburu backlink” (kata halus untuk SPAM). Ok. Tidak salah sepenuhnya. Jika berburu backlink yang relevan, ini baru benar (terlepas dari masalah nyepam wong saya juga sering nyepam 😛 ). Namun, terkadang banyak yang keburu nafsu. Misalnya menulis pada tanggal 7 Desember 2010 kemudian langsung berburu backlink (mungkin karena punya daftar blog dofollow berdomain *.edu
:)) ), eh ujung-ujungnya malah masuk sandbox atau malah domainnya dibanned google (baca kasus berikut). Nah lho! So, pelan-pelan saja (bukan lagu Kotak Band).
5. Incoming link anchor text. Istilah singkatnya Anchor Text 😀 . Jika ingin mengoptimasi, gunakan anchor yang sesuai. Optimasi yang hanya meletakan URL tidak begitu efektif. Poin ini tampaknya sudah sangat dimengerti karena jarang sekali Saya melihat dalam kontes-kontes SEO. Tapi, dalam web-web perusahaan, masih banyak yang menggunakan klik di sini sebagai anchor text.
6. Bad Internal Page Links. Nah, ini kebanyakan karena faktor “malas”. Semestinya, saat membuat artikel B, artikel C tersebut juga memuat artikel A dan B. Lihat tulisan yang sedang Anda baca sekarang, banyak sekali bukan link yang mengarah ke tulisan lama atau hanya sekedar mengarah ke kategori atau tag. Mau lihat internal page links yang mengerikan? Lihat WikiPedia. Hampir semua kata kunci penting selalu mengarah ke halaman yang lain. Jadi, internal page links adalah membuat tautan balik ke tulisan atau halaman yang masih satu domain. Kalau keluar, namanya external page links 😉
7. Live links. Live links maksudnya semua link yang ada dihalaman masih berfungsi. Mesin pencari tidak menyukai halaman yang terdapat death links (link mati). Contohnya, Anda menulis artikel tentang Diskon Gila disdus.com, dan di dalamnya terdapat link yang mengarah ke disdus.com
, eh ternyata, situs disdus.com
pindah. Nah, hal begini di sebut death links. So, pastikan link yang ada pada halaman yang Anda optimasi semuanya Live Links (hidup). Pengguna WordPress tidak perlu capek-capek memeriksa satu persatu halaman (ini mah buang-buang waktu, mending mencoba menghack paypal 😆 ), Anda bisa meunggunakan plugin Broken Link Checker. Kalau ada link yang mati, nanti akan muncul seperti menggunakan <strike></strike>
.
8. Impatience. Tidak Sabar. SEO bukan pekerjaan yang bisa selesai satu malam. Kecuali Anda punya lampu ajaib aladin :)) . Seperti yang Saya bilang sebelumnya. Banyak peserta yang bergegas dan terburu-buru. Ini memang bukan masalah teknis, melainkan masalah mental. So, jika ingin sukses SEO, siapkan mental Anda 😉
9. Keyword selection. Pemilihan kata kunci. Ini kesalahan yang paling sering terjadi. Contohnya, kika Anda pengusaha batik, coba berfikir “kira-kira orang akan mengetik apa ya sewaktu mencari batik?” Intinya sih disesuaikan dengan psikologis orang kebanyakan. Cara lain, Anda bisa meriset kata kunci menggunakan Google Keyword. Namun, terus terang, jika target Anda Indonesia, cara pertama lebih baik. Misalnya ingin mempromosikan modem. Anda bisa saja memilih Jual Modem Murah, tapi pasti punya pesaing jutaan. Coba lebih spesifik lagi seperti Jual Modem Murah Yogyakarta dst.
10. Keyword Spamming and Stuffing. Nah, ini terkait dengan kerapatan kata kunci (Keyword Density). Kalau menurut yang Saya baca di Keyword Density, Proximity and Prominence, tidak ada persentase atau angka pasti. Yang pasti, jika terlalu banyak mengulang kata kunci yang kita incar, ini jelas membahayakan. Bukan posisi pertama yang didapat malah bisa-bisa hilang dari mesin pencari.
Huff. Ini tulisan terlama yang Saya buat karena harus riset, baca ini-itu dll. Kesepuluh poin di atas hanya berdasarkan opini dan pengamatan Saya yang newbie. Masih banyak lagi sebenarnya. Mungkin Anda mau menambahkan atau mendiskusikan poin di atas?
Sekian tulisan 10 Kesalahan dalam Mengoptimasi Web Blog. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Saya dan Anda 🙂 Kalau ada salah-salah kata, mohon dikoreksi dan dimaafkan. Saya juga manusia; tempat salah dan khilaf. Salam Sukses sobat!