Ahyari.Net – Say NO to PAYPAL? Katakan TIDAK untuk PAYPAL? Bagaimana mungkin? Bukankah saat ini PayPal merupakan pioner untuk sistem pembayaran online -yang katanya- teraman, ternyaman, tercepat dan ter-ter-ter yang lain. Apalagi bagi blogger yang mata pencahariannya rata-rata memerlukan PayPal untuk bertransaksi. Terlebih bagi Saya yang menganggap Blogku adalah Ladang Uangku 😳
Sebelum Anda berpikiran macam-macam tentang PayPal, ada baiknya Anda berkenalan dulu dengan PayPal. “Perkenalkan, nama Saya PayPal”. Sudah? =))
Ok. Terus terang, Saya pengguna PayPal. Saya pernah mengalami yang namanya account limited sampai account freezes (akun dibekukan). PayPay yang sekarang saya gunakan adalah atas nama Ayah Saya. Sedangkan untuk nama saya sendiri, tampaknya sudah tidak bisa digunakan lagi.
Sedikit cerita tentang asal muasal akun paypal Saya dibekukan. Pertama mendaftar PayPal sekitar akhir tahun 2007. Saat itu, Saya tidak begitu kenal dengan yang namanya blog. Saya hanya kenal dengan PTC (Paid to Click), maka dari itu Saya perlu PayPal. Waktu itu, Saya memang punya kartu kredit, namun, Saya belum berani mengingat PayPal merupakan “barang baru” ketika itu.
Alhasil, selama 6 bulan, akun Saya tidak terverifikasi; hingga datang sebuah email yang menyatakan akun saya di-limited (dibatasi). Sudah saya tambahkan data kartu kredit dan beberapa dokumen (KTP), akhirnya Saya mendapat balasan bahwa AKUN PAYPAL SAYA MASUK KE DALAM TAHAP PENGAWASAN SELAMA 6 BULAN. Jadi selama 6 bulan, Saya tidak bisa apa-apa dengan akun tersebut.
Ketika masa 6 bulan terlewat, kembali Saya mengirimkan email ke PayPal yang menanyakan kabar akun Saya setelah 6 bulan. Apa yang Saya dapat? Pihak PayPal bilang, MAAF. AKUN ANDA DIBEKUKAN (dalam bahasa Inggris sebenarnya, namun, intinya begitu). Alhasil, uang yang ada di dalamnya pun terlunta-lunta (tidak banyak memang, masih dikisaran 2 digit).
Saya ikhlas koq dengan masalah itu. Pintu yang satu tertutup, pintu yang lain terbuka. Begitulah prinsip Saya; hingga akhirnya memutuskan membuka akun PayPal atas nama Babe (ayah Saya; udah minta izin koq) 😉 sekalian kartu kredit beliau 😀
Lantas, apa hubungannya dengan judul Say NO to PAYPAL di artikel ini? Begini, barusan (Rabu Malam 08/09/10 pukul 9 PM WIB), Saya tidak bisa membuka web PayPal. Entah karena koneksi yang bermasalah, atau diblokir sama pihak M2 lagi. Entahlah.. Kemudian, Saya mengetikkan kata “PAYPAL” di google.com dengan harapan bisa membuka melalui link di sana. Eh, tetap tidak bisa. Nah, disaat sedang melihat hasil pencarian itulah, Saya menemukan situs PAYPALSUCKS.
Penasaran, akhirnya Saya mulai menelusuri situs tersebut. Terus terang. Saya kaget dan “sedikit” membuka pikiran tentang PayPal. Tahukah Anda tentang hal yang PALING KRITIS tentang PayPal? Yakni “UANG KITA YANG TERSIMPAN DI PAYPAL, TIDAK BISA SEPENUHNYA KITA KELOLA“
With a Real Merchant Account, your funds are directly deposited into your personal or business bank account, which you control and which is also protected by Federal Banking Regulations.
With PayPal, your money is deposited into a PayPal Account, which PayPal Fully Controls.Since PayPal is NOT a bank, they do not need to follow federal banking regulations. These regulations are designed to help the “Average Joe” avoid issues like having their bank account frozen for weeks or months with no explanation.
Masih ingat kasus Bank Century? Nasabah yang ingin menarik uang MILIKNYA, namun tidak bisa? Hal itu SANGAT mungkin terjadi di PAYPAL. Dalam beberapa kasus yang Saya baca di situs tersebut, ada seseorang yang awalnya sangat “mengidolakan” PayPal. Eh, saat akunnya terisi lebih dari $5000 (baca: LIMA RIBU DOLLAR AMERIKA), tiba-tiba akunnya dibekukan. Silakan baca detailnya di Random Credit Check: $5000 Frozen. (url asli https://www.paypalsucks.com/paypalfan.shtml sudah tidak bisa diakses)
Yah.. Saya menulis ini bukan untuk menakut-nakuti. Saya hanya berpesan agar tidak terlalu tergantung dengan PayPal. Cara mensiasatinya, jika akun Anda terisi lebih dari $200-$300, silakan langsung withdraw ke Bank Lokal; untuk jaga-jaga 😉
*Sampai hari ini, Saya masih (dan sering) menggunakan PayPal untuk keperluan bayar hosting, bayar domain dan aktivitas lainnya. Jadi kalau “KATAKAN TIDAK UNTUK PAYPAL”, Saya pribadi belum sanggup IMHO CMIIW 😉