Google Panda: Algoritma Google 2011. Lama sebenarnya saya ingin membahas tentang algoritma Google terbaru di tahun 2011; yang katanya sangat “membenci” website atau blog yang memiliki format Auto Generated Content (AGC) [pihak Google menyebutnya dengan istilah “Content Farms” (beternak konten)]. Content Farms tidak hanya format AGC, namun User Generated Content (UGC). Binggung tentang AGC dan UGC? Perhatikan contoh berikut:
- Ini contoh blog AGC MILIK SAYA = MSV Advertising (biar nanti tidak menjelek-jelekan milik orang, lebih baik punya sendiri kan? ). Coba lihat halaman Newport Beach Houses | MSV Advertising (perhatikan isi dari link tersebut. Hanya berupa hasil pencarian dan iklan kan? Jika diklik, malah akan semakin masuk ke dalam (ini yang dinamakan konten tak berujung yang katanya bikin sebel) MAAF. Contoh web yang ini sudah saya kembalikan ke “normal” alias BUKAN AGC lagi. Jika ingin melihat contoh AGC, coba search di Google kata kunci umum lihat URL seperti
domain.com/search/kata+kunci+yang+dicari
ataudomain.com/topik/kata_kunci_yang_dicari
ataudomain.com/info/kata-kunci-yang-dicari
dll - Ini contoh blog UGC MILIK SAYA = Komunitas Farmasi Indonesia (yang mana kontennya di isi oleh user/member yang terdaftar). Facebook dan Twitter sebenarnya juga dapat dikategorikan UGC, termasuk Youtube.
Udah melihat bedanya? Dengan diterapkannya Google Panda: Algoritama Google 2011, beberapa web besar terkena dampaknya. Sebut saja ezinearticles.com
, suite101.com
, ehow.com
, faqs.org
dll. Web besar saja “dibabat” Google (meski tidak semua konten yang dibabat, hanya beberapa keyword tertentu (mudah-mudahan Newport Beach Houses tidak terpantau Google 😀 ), namun menurunkan peringkat dan performa web tersebut di SERP. Lebih jauh, silakan baca di Google Farmer Update: Quest for Quality).
Meski algoritma ini hanya diterapkan/dicoba di Amerika (US), Google berujar akan menerapkannya nanti dibelahan bumi manapun, termasuk Google Indonesia (google.co.id). Jadi, web/blog yang masih berformat AGC (terutama dengan konten yang tidak berujung), harus segera menerapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi.
Website Mesin Pencari MP3 (www.lagu.info) milik saya sudah “berhasil” dibanned google dari hasil pencarian. Untungnya, saya hanya menggunakan sub direktori (www.lagu.info/mp3; sekarang sudah saya hapus direktori ini), jadi hanya subdirektori tersebut yang hilang dari SERP.
Loh? Katanya hanya di Amerika, koq Saya di Indonesia bisa kena? Bisa lah sob.. Soalnya, mesin pencari MP3 saya itu bertarget amerika dan memiliki konten berbahasa Inggris; meski saya sendiri di Indonesia 😉
Setelah berburu “apa itu Google Panda?“, baik di forum dan website/blog luar negeri, saya mengambil kesimpulan bahwa:
Google Panda Menyukai website atau Blog yang:
- memiliki konten orisinal dan unik (bukan copy-paste).
- tidak berat dibuka (LOLA; Loading Lama).
- memiliki link external yang relevan dan wajar.
- tidak 100% pengunjungnya datang dari Search Engine (silakan pasang Google Analytics untuk melihat statistik blog Anda dengan akurat)
Dari ke empat poin di atas, tetap saja masih menimbulkan 1 pertanyaan besar di kalangan webmaster. Mengapa ehow.com dan suite101.com terkena dampaknya (SERP menurun drastis). Apa bedanya dengan Youtube? Mungkinkah Google pilih kasih? Mungkin akibat Algoritma Google Panda ini pula website Newport Beach Houses milik saya berhasil naik dengan drastis ke halaman 3 😳
Sebenarnya masih banyak yang harus dibahas ditulis tentang Google Panda ini, tapi otak kiri dan otak kanan sedang tidak singkron 😆 Padahal, banyak banget ide yang loncat-loncat, tapi binggung mau menulisnya.
Ok. Sekian dulu. Jika Anda memiliki pendapat tentang Algoritma Google 2011 ini, jangan sungkan untuk berbagi di kolom komentar 🙂