Ahyari.Net – Google memiliki banyak algoritma berbeda and metode untuk memberikan peringkat di pencarian ataupun yang berfungsi untuk mendeteksi spam/low quality website, dan Google memberikan nama-nama terhadapnya, seperti Google Penguin, Google Panda, Rank Brain dan juga SpamBrain. Dalam rilis terbarunya, Google mengatakan bahwa mereka melakukan update terkait link/tautan spam di Google Penelusuran (Google Search). Seperti biasa, ranah twitter menjadi ramai.
Sebelumnya, saya rada kagok menulis "tautan", jadi selanjutnya saya akan menulis "link" saja karena blogger ini sudah terbiasa menyebut "link" dibanding "tautan" :P
Memerangi Link Spam dengan SpamBrain
SpamBrain diluncurkan pada tahun 2018 dan Google terus meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2021, SpamBrain mengidentifikasi hampir 6X lebih banyak situs spam dibandingkan tahun 2020. Hal ini mengakibatkan penurunan besar dalam hacked spam (70%), yang merupakan jenis spam yang paling umum didapati pada tahun 2020, dan gibberish spam (75%).
SpamBrain milik Google ini merupakan sebuah sistem pencegahan spam berbasis AI (kecerdasan buatan). Selain digunakan untuk mendeteksi spam secara langsung, saat ini SpamBrain juga bisa:
- mendeteksi situs yang membeli link
- mendeteksi situs yang digunakan untuk menjual link
Seberapa akurat AI-nya Google SpamBrain ini mendeteksi? Hanya Google yang tahu; setidaknya sampai dampaknya mulai terlihat baru bisa menilai.
Did you know that Google can detect SEO spammers and low-quality websites with shocking accuracy?
– SpamBrain
Apa Dampaknya Bagi Situs atau Blog Kita?
Rilis Google 14 Desember 2022 lalu mereka namakan dengan “December 2022 Link Spam Update” akan berjalan sepenuhnya di seluruh negara (artinya semua bahasa, tidak bahasa Inggris saja) dalam 2 minggu sejak diluncurkannya. Apakah tahun baru 2023 sudah mulai terasa dampaknya bagi situs atau blog yang “ketahuan” jual-beli link?
Google mengatakan posisi peringkat di mesin pencari (SERP) bisa saja berubah karena link spam “dinetralkan”. Dinetralkan di sini maksudnya, sebelum adanya update kali ini, link spam tersebut masih memberikan “power” kepada situs yang diberikan backlink, sehingga, jika dinetralkan, maka link tersebut tidak terhitung sebagai backlink yang memiliki “power” lagi untuk mendongkrak peringkat di SERP. Jadi, dinetralkan artinya link yang dianggap spam, tidak akan terhitung sebagai backlink oleh Google.
Google selalu menekankan bahwa, backlink yang diperoleh, terutama yang digunakan untuk memanipuasi peringkat di halaman pencarian adalah tergolong link spam. Jadi, membeli backlink, dengan cara apapun pada dasarnya dianggap “memanipulasi” sistem peringkat Google. Google menginginkan link atau backlink itu hadir secara alami (misalnya karena kontennya memang relevan dan isinya sesuai).
Jika sebelumnya Google hanya mengandalkan algoritma dan tindakan manual (Manual Action) untuk memerangi link spam ini, sekarang Google sudah meng-update SpamBrain-nya. Tentu ini adalah sebuah skala besar. Saat ini memang belum begitu terlihat dampaknya. Dugaan saya, Januari-Februari 2023 harusnya sudah mulai terlihat dampaknya (jika memang update SpamBrain Google kali ini se-menyeram-kan itu).
Google bahkan mengajak siapapun yang menemukan situs yang terlibat dalam pembuatan link anorganik (tidak organik/tidak wajar), Google minta untuk melaporkannya ke Report Spam. Google juga mengatakan jika ada feedback atau saran terkait update kali ini, bisa menuliskannya di Help Community-nya di goo.gle/sc-forum.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah blog dengan content placement akan terkena dampaknya? Atau ada pendapat berbeda? yuk diskusikan di kolom komentar 😉