Dua tahun lebih semenjak saya memutuskan untuk “menganggur” dan kemudian diliput salah satu koran terbesar di Kalimantan Selatan dengan judul Nekat Mundur dari BUMN demi “Waktu”, akhirnya salah satu “doa” saya ketika diwawancarai tersebut terkabul hari ini. Seperti yang bisa Anda lihat pada potongan kliping koran di atas, saya ingin agar pemerintah daerah bisa merangkul kawan-kawan Blogger Banua (Komunitas Blogger Kalimantan Selatan). Dan ternyata, bahkan jawaban atas doa tersebut lebih tinggi dari ekspektasi saya; Direktorat Kemitraan Komunikasi (Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika) LANGSUNG yang datang jauh-jauh dari Jakarta untuk merangkul kami para blogger di Kalimantan Selatan.
Bertempat di Hotel Mercure Banjarmasin, pada hari Jumat (13/10/2017) yang penuh berkah, sekitar 40 blogger dari berbagai daerah di sekitar Kota Banjarmasin hadir. Seolah mengobati dahaga akan hausnya event khusus bagi para blogger, hingga ada peserta yang datang jauh-jauh dari Rantau (Kab. Tapin yang berjarak +/- 100 km dari Banjarmasin). Selain Rantau dan Banjarmasin, tercatat ada beberapa peserta dari luar kota seperti Martapura (Kab. Banjar), Bati-Bati (Kab. Tanah Laut), Liang Anggang dan Banjarbaru (Kota Banjarbaru), Marabahan (Kab. Barito Kuala) dan peserta dari Kuala Kapuas Kalimantan Tengah.
Banjarmasin memang jarang disinggahi acara-acara yang relevan dengan “kehidupan” blogger. Sehingga, begitu ada info akan diadakan Flash Blogging dari KEMKOMINFO, antusiasme para narablog langsung meluap. Terlebih tema-tema yang dibawakan juga sangat menarik. Meski hasrat ingin ikut tinggi, beberapa terpaksa tidak bisa ikut karena berbenturan dengan jadwal sekolah/kuliah ataupun kerja.
“Good News” dan Viral Content
Narasumber pertama datang dari pegiat blogger, Akhmad Rianor Asrari Puadi yang membawakan materi “Teknik Menulis Kreatif Bagi Para Blogger” dengan judul “Good News” dan Viral” Content. Jelas topik ini salah satu yang dinanti mengingat “kerjaan” blogger sangat erat kaitannya dengan tulis-menulis.
Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa kekuatan era digital saat ini mampu menjadi kekuatan yang nyata. Artinya, masing-masing individu mempunyai kekuatan dalam menyuarakan ide pendapat mereka sendiri. Selain itu, beliau juga menyampaikan jika era digital bahkan bisa menjadi media politik alternatif untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, beliau menyebutkan contoh seperti petisi online.
Terkait Good News & Viral Content, Good News bisa diartikan sebuah berita yang meningkatkan optimisme serta membangun kembali kepercayaan. Sedangkan Viral Content adalah suatu konten (bisa berupa tulisan, video atau gambar) yang menyebar luas. Jika dulu hanya dari mulut ke mulut, di era teknologi sekarang ini beliau menyebutnya “dari klik ke klik” (sharing dari situs atau jejaring sosial).
Beliau melanjutkan materinya dengan substansi yang membuat suatu konten bisa viral. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, viralnya suatu konten ternyata bukan dari jenis emosinya, melainkan level emosi yang disentuh oleh konten tersebut.
Banyak yang bisa kita perbuat untuk memerangi konten negatif, salah satunya dengan memperbanyak konten positif yang tersistematis. – A. R. Asrari Puadi
Berangkat dari sana,maka suatu konten memerlukan judul yang menarik dan mampu menarik calon pembaca untuk melihat lebih jauh isi konten tersebut. Selain judul, beliau juga memberikan tips dalam membuat konten, di antaranya:
- Pilih topik yang sebisa mungkin fokus pada 1 pokok bahasan. Jangan terlalu melebar.
- Kumpulkan data serta fakta yang lengkap (termasuk nama, gelar, saksi, tempat dan sebagainya)
- Selalu cek sumber data.
- Atur tata letak tulisan agar diharapkan pembaca tidak bosan.
- Selalu baca ulang sebelum mempublikasikannya. Jika memungkinkan, minta kerabat untuk membaca sebelumnya dan dengarkan apa pendapat mereka.
Sudut Istana; Istana Menyapa
Selanjutnya, sesi dari Tim Komunikasi Presiden (TKP) yang diwakili oleh Bapak Handoko Darta. Beliau memiliki pembawaan tenang dan humoris tersirat. Beliau mengambarkan dengan singkat seperti apa perubahan yang terjadi sejak era pemerintahan Presiden Jokowi lengkap beserta rencana yang akan datang.
Beliau menekankan pentingnya keadilan (Equity) di mata Presiden Jokowi. Sehingga, tahun pertama pemerintah fokus kepada pondasi dalam pembangunan dan di tahun kedua, pemerintah menitikberatkan pada percepatan pembangunan baik infrastrukur ataupun manusianya.
“Saat ini, kita sudah berada di tahun ketiga; di mana pemerintah fokus pada pemerataan keadilan (equity),” kata Handoko Darta seraya menunjukkan ilustrasi perbedaan persamaan dan pemerataan keadilan.
Menariknya, penyampaian Bapak Handoko Darta tidak melulu dengan kata-kata atau slide, tapi juga menggunakan beberapa video yang singkat namun cukup jelas mengambarkan kinerja pemerintahan Indonesia saat ini.
Di era Presiden Jokowi sekarang ini, pemerintah ingin menciptakan suasana akrab dengan rakyat. Maka dari itu, Pak Handoko Darta juga menyebutkan bahwa salah satu caranya melalui format video di Youtube. Adalah channel YouTube: Sudut Istana yang khusus membahas sisi-sisi lain dari istana beserta aktivitasnya. Saya menemukan banyak informasi baru di saluran ini. Misalnya seperti video di bawah ini yang membahas tentang binatang-binatang liar yang ada di sekitar istana. Sangat menarik, bukan?
Menjelang istirahat siang dan jadwal sholat Jumat, para peserta juga kedatangan Bapak Sukardi Rinakit. Cukup singkat yang beliau sampaikan, namun yang paling berkesan adalah kalimat berikut ini:
Sejarah akan hilang jika tidak ada yang menulis – Sukardi Rinakit
Akhirnya, setelah selesai sholat Jumat dan makan siang, dilanjutkan dengan acara yang diberi nama Flash Blogging. Mengapa disebut flash blogging? Karena peserta disuruh menulis pada blog masing-masing dengan rentang waktu yang cukup singkat sekitar 1 jam. Padahal, biasanya -bagi saya-, menulis 1 postingan bisa memakan waktu 3-4 jam. Jelas ini sebuah tantangan tersendiri meskipun sudah menyiapkan sebuah draft.
Bagi saya, event seperti ini merupakan salah satu hasil dari Indonesia bergerak maju. Sebab, saya yang berasal dari komunitas Blogger Banua merasa bahwa blogger bukan lagi sebuah profesi “tidak jelas”. Dengan diundangnya blogger oleh KEMKOMINFO, ini adalah sebuah langkah awal; langkah maju untuk turut serta membangun Indonesia melalui tulisan. Saya merasa benar-benar bersyukur bahwa “doa” saya saat 2 tahun lalu dijawab Allah SWT melalui event ini; “Pemerintah Merangkul Blogger“.