Beberapa dari Anda para webmaster atau blogger mungkin mendengar istilah Encrypted Search atau Pencarian Terenskripsi yang beberapa waktu yang lalu diumumkan oleh pihak Google. Google mengatakan, mereka akan membuat hasil pencarian menjadi “lebih aman”. Bahasa londonya sih More Secure. Pencarian Terenskripsi dimulai ketika para pengguna yang memiliki akun Google (email berbasis Gmail) dan telah melakukan log in/sign in. Para user akan mendapatkan versi hasil pencarian yang terenskripsi. Menurut Google, kondisi demikian bertujuan untuk melindungi hasil pencarian secara personal untuk tiap-tiap pengguna.
Perubahan ini terdengar “bagus” jika dilihat dari perspektif pengguna mesin pencari. Namun, di sisi lain, hal ini akan meninggalkan BANYAK pertanyaan; terutama bagi para Search Engine Marketer.
Menurut Google:
Ketika Anda mencari dari https://www.google.com. Web/blog yang Anda kunjungi dari daftar hasil pencarian organic TETAP mengatahui bahwa Anda datang ke web/blog tersebut dari Google, TETAPI, tidak akan menerima informasi tentang kata kunci apa yang digunakan untuk sampai ke situs tersebut.
Jadi, misalnya saya adalah seorang pemilik dari blog butut -sekaligus seorang yang sering di sewa klien untuk meningkatkan performa situs klien di Google-, ketika saya memeriksa data analitik dari web klien tersebut, saya TIDAK akan menemukan sederetan kata kunci yang mungkin bisa saya gunakan untuk mengoptimasi situs klien tersebut. Mengapa? Karena, kebanyakan para pengguna hasil pencarian Google, rata-rata telah melakukan sign in terlebih dahulu (entah untuk mengecek email atau sekedar memerika akun G+ nya). Otomatis, saat mereka log in di akun Google, dan melakukan pencarian, kata kunci apapun yang mereka masukkan, tidak akan masuk ke dalam data analitik dari web/blog yang dikunjunginya.
Meski Google mengklaim bahwa perubahan metode tersebut hanya mempengaruhi hasil pencarian dalam jumlah persentase yang kecil, saya tetap melihatnya sebagai suatu “kesulitan” tersendiri. Mungkin Anda mengatakan saya lebay, tapi saya benar-benar khawatir akan kelangsungan riset kata kunci untuk klien saya. *halah, punya klien aja nggak* 😛
Eits, ada hal lain yang tidak kalah “aneh” dengan hasil pencarian terenskripsi ini. Jika Anda seorang Google Advertiser (orang yang memasang iklan di Google dengan program Google Adwords; kalau orang yang menampilkan iklan yang dipasang Google Advertiser disebut Google Publisher via Google Adsense), maka para pemasang iklan di Google Adwords TETAP BISA MELIHAT DATA HASIL PENCARIAN meski user telah melakukan sign in ke akun Google.
Aneh bukan? Di saat Google bicara tentang privasi user, di saat bersamaan mereka juga telah melanggar komitmen pertama mereka dengan “membeberkan” hasil pencarian user yang telah sign in ke para Advertiser mereka. Mungkin benar jika ada istilah Google adalah Diktator Internet 👿
Satu hal lagi, kali tentang Android Market. Agar bisa menggunakan Ponsel Android, para pengguna harus ter-sign in ke Akun Gmail. Artinya, saat pengguna mencari topik tertentu dengan Ponsel Android mereka di Google, saat itu pula mereka langsung disuguhi hasil pencarian terenskripsi oleh Google. Apalagi, setelah meledaknya Seribu Pernak Pernik Ponsel Android, dapat dipastikan pengguna ponsel Android tersebut akan semakin banyak.
Pengaruh Pencarian Terenskripsi terhadap SEO
Dampaknya untuk SEO memang tidak secara langsung muncul. Namun, jika pengunjung banyak berdatangan (dan banyak di antaranya terenskripsi), Anda tidak dapat melihat kata kunci apa yang paling dicari pengunjung. Lebih lanjut, optimasi situs Anda atau klien mungkin terganggu karena Anda sulit menentukan turunan kata kunci yang sedang banyak di cari untuk web atau blog Anda dan klien.
Yah, ini hanya opini dari saya –yang tidak terlalu expert– tentang Hasil Pencarian Terenskripsi dan Pengaruhnya terhadap SEO. Mungkin Anda –para master SEO– yang kebetulan membaca bisa memberikan pendapat berbeda? 😉
-Berbagi Tidak Pernah Rugi-