Twitter menjadi sangat populer akhir-akhir ini. Pada dasarnya, twitter merupakan “sebuah” pesan singkat (140 karakter) yang digunakan untuk “memberitahukan” kepada follower tentang “apa” yang Anda tulis. Karena itu, twitter terkadang lebih efektif dibanding facebook. Mengapa?
Perhatikan kasus berikut:
Jimmy adalah seorang bassist terkenal sebuah band yang bernama Farmasi Band (ngayal mode ON =)) ). Karena terkenal, sehingga banyak yang ingin menjadi kawan. Jika pada facebook, setiap kawan yang Jimmy terima (approve), secara otomatis berita (status update) dari para fans yang notabene tidak dikenal Jimmy, pasti akan turut “menghiasi” halaman home facebook Jimmy. Terbayang ga kalau kawan yang “benar-benar” Jimmy kenal hanya berjumlah 200 orang, sedangkan fans-nya berjumlah 5000 orang atau lebih? Pasti Jimmy binggung saat ingin melihat dan membaca kabar kawan-kawan “aslinya”.
Nah, berbeda dengan twitter. Dalam twitter ada istilah “Follower”. Follower adalah orang-orang yang secara suka rela “mengikuti” perkembangan status update Jimmy. Jadi, Jimmy hanya akan mem-follow kawan-kawan yang benar-benar diketahuinya, sehingga tidak akan tercampur aduk dengan para fans yang menjadi follower Jimmy.
Hal yang sama juga bisa diadopsikan untuk para marketer, terutama online marketer. Sudah Mengerti kemana point ini berlanjut? Akan tetapi, yang namanya teknologi, saat ini hampir tidak berbatas dalam hal kreatfitas penggunaan. Dalam facebook pun, akun twitter kita bisa terintegrasi dengan baik. Maksudnya, jika Anda meng-update status di twitter, secara otomatis akun facebook Anda juga akan ter-update status-nya.
Jadi, kesimpulannya, twitter maupun facebook, dalam penentuan lebih unggul yang mana, si user lah yang menentukan, baik dari segi kepentingan ataupun sisi profesi si pengguna 😉