Ahyari.Net – Pertanyaan ini terdengar sederhana hingga tidak pernah terpikir untuk menuliskannya di blog butut ini. Namun, ternyata saya sering menerima pertanyaan seperti:
Mas, sampeyan hostingnya di mana?
Om, hosting yang tahan hingga 100ribu visitor per hari, bagusnya di mana ya?
Kak Jim, ada saran ga server yang cocok untuk blog baru bagi pemula?
Dan lain-lain. See? Ternyata cukup lumayan yang menanyakan hal ini ke saya yang -tentu saja – bukan ahli di bidang server atau hosting untuk WordPress. Meski demikian, malang melintang di dunia blog ini membuat saya memiliki “firasat” tertentu dalam menentukan server atau hosting mana yang oke dan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan karakter suatu blog.
Blog manual alias yang isinya ditulis murni oleh tangan-tangan kreatif tanpa adanya campur tangan otomatisasi ataupun copy–paste jelas memiliki spesifikasi berbeda dengan blog dengan tipe Auto Generated Content (AGC) dan Autoblog. Web hosting merupakan salah satu komponen dalam “kesuksesan” sebuah website atau blog. Bahkan, memilih hosting terbaik yang sesuai dengan keperluan kita juga salah satu langkah meningkatkan kualitas SEO, terutama dalam hal kecepatan loading halaman (Page Speed).
Sebenarnya, hosting untuk WordPress ini ada berbagai macam tipe, mulai dari yang Gratis (Free), Shared Hosting, Virtual Private Servers (VPS), Dedicated Servers (DS) sampai Managed WordPress Hosting (MWH). Nah, dalam tulisan ini saya mencoba memberikan saran untuk memilih hosting terbaik termurah untuk WordPress. Sehingga, tujuan akhirnya adalah setelah selesai membaca ini, Anda bisa memiliki pandangan tentang seperti apa hosting yang cocok untuk blog WordPress Anda. Tulisan ini juga melengkapi tutorial memilih nama domain yang baik untuk blog. Jika berbicara domain, tentu -setidaknya- harus berbicara hosting 😀
Persyaratan Minimal Hosting untuk WordPress
Tidak berat sebenarnya. Beberapa review yang saya baca di luar mengatakan bahwa script WordPress sangat ringan (ini untuk yang “manual” loh ya, bukan yang auto-autoan atau robot-robotan 😆 ). Setidaknya 2 poin berikut harus terpenuhi untuk spesifikasi hosting untuk blog bermesin WordPress:
- Minimal memiliki PHP dengan versi 5.2.4 atau yang lebih tinggi lagi.
- Minimal memiliki MySQL dengan versi 5.0 atau yang lebih tinggi lagi.
Saking populernya blog dengan engine WordPress, hampir semua penyedia layanan hosting menawarkan fitur 1-click install (artinya tinggal klak-klik doang, blog WordPress sudah jadi. Tidak perlu download ini itu, ekstrak ini-itu dan lain sebagainya) via Fantastico atau Softaculous.
Hal-hal yang Diperhatikan Ketika Memilih Penyedia Hosting
Kecepatan, ketahanan dan keamanan adalah faktor terpenting ketika memilih hosting provider (baik lokal ataupun yang di luar negeri). Namun, seringkali berbenturan dengan “faktor” lain yang tidak kalah penting, yaitu: DUIT 😀 Seperti pepatah -entah pepatah dari mana-; “ada rupa, ada harga” juga berlaku di dunia sewa-menyewa server. Meski tidak selalu demikian, maka dari itu perlu kejelian. Jangan sampai hosting mahal kualitas malah hancur-hancuran atau hosting murah dan kualitas oke punya (ini mah yang dicari! 😛 ).

Kembali lagi, mahal dan murah itu relatif. Tergantung keperluan masing-masing. Ada orang yang mengeluarkan biaya jutaan perbulan untuk sewa hosting saja namun tidak merasa kemahalan karena dari blog-blognya bisa menghasilkan puluhan atau ratusan juta. Bagaimanapun, yang terpenting adalah faktor kebutuhan blog kita. Tidak perlu memaksakan membeli yang diluar budget kita karena umumnya setiap hosting memiliki fitur upgrade. Jadi, ketika sudah mulai ramai traffic berdatangan kemudian server down atau hosting terkena suspend, berarti minta spek yang lebih tinggi. Upgrade saja.
Kuncinya, lakukan evaluasi terlebih dahulu akan kebutuhan blog kita sebelum membeli/menyewa hosting.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa tipe hosting sebagai acuan untuk memilih. Setelah melakukan evaluasi terhadap keperluan blog, silakan lihat tipe-tipe berikut ini dan tentukan hosting mana yang kira-kira sesuai dan menjadi solusi terbaik untuk blog Anda.
Hosting WordPress Gratis (Free)
Ada banyak hosting yang menyediakan fasilitas gratis untuk blog bermesin WordPress. Akan tetapi, hampir kesemuanya memiliki fitur yang serba terbatas. Ya iya lah, namanya juga gratisan 😀

Biasanya, hosting jenis ini ditawarkan di grup-grup tertentu atau forum-forum online, yang kebanyakannya hosting tipe ini dikelola oleh perorangan. Karena dikelola oleh perorangan, umumnya mereka “memberikan” space yang mereka miliki dengan “imbalan” berupa banner iklan dan sejenisnya untuk “membiayai” server mereka. Ada juga yang benar-benar bebas banner iklan.
Kelemahan terbesar hosting gratis ini adalah kita tidak pernah tahu sampai kapan hosting ini berjalan. Pihak penyedia bisa saja “meninggalkan” kita -dan blog kita- tergantung tanpa arah. Emang enak digantung? 😀
Jika Anda ingin serius di dunia ngeblog, hindari hosting gratis ini. Seriously! Saya pernah di tahun 2008 menggunakan hosting gratis untuk satu-satunya blog kala itu. Karena berpikiran “kalau ada yang gratis, ngapin bayar?”, entah kenapa tiba-tiba hosting saya disuspend. Menanyakan backup, jelas tidak ada. Namanya juga gratis. Saya juga waktu itu masih culun, sehingga tidak rutin membackup. Poor me!
Anda jangan mengulang nasib seperti saya. Cukup pengalaman pahit saya menjadi pelajaran kita bersama 😉
Shared Hosting
Sejauh ini, tipe hosting inilah yang paling populer dan cocok digunakan untuk beginner (starting bloggers atau small business) Hosting jenis ini merupakan awal mula saya berani menyewa sendiri. Shared Hosting adalah server dengan kapasitas besar dan menampung banyak situs atau blog lain selain milik kita. Jadi, ketika kita menyewa hosting, biasanya kita akan mendapatkan name server (NS) yang sudah memiliki IP Address tertentu. Dalam 1 server ini, tidak hanya blog milik kita saja, tapi juga berbagi dengan blog milik orang lain yang kebetulan juga membeli shared hosting dari provider yang sama.

Yang menarik dari shared hosting ini adalah sumberdaya yang tidak terbatas (“Unlimited” Resources). Sejatinya, tidak ada yang “unlimited” di dunia hosting ini. Ketika dikatakan “unlimited”, sebenarnya masih ada pembatasan yang tidak boleh dilanggar (selalu baca ketentuan layanan/terms of service setiap provider). Jika blog kita nanti memberikan beban yang tinggi terhadap server (load server), biasanya pihak provider akan meminta kita untuk mengupgrade akun hosting kita. Jika tidak, beban yang tinggi dari blog kita tadi akan berimbas ke blog atau pelanggan lain yang berada dalam satu server. Inilah mengapa disebut “shared” (berbagi).
Akhirnya kembali ke kata-kata bijaksana seperti: “ketika bisnismu semakin menanjak, begitu pula biaya yang dikeluarkan”
Virtual Private Servers (VPS)
Sesuai namanya, VPS merujuk kepada mesin virtual dengan metode partisi dari sebuah server komputer A menjadi beberapa server (AA, AB, AC, AD dst). Meski begitu, kita sebenarnya masih berbagi karena pada dasarnya VPS berasal dari 1 server A yang dibagi-bagi. Hanya saja, masing-masing VPS disetting sesuai dengan konfigurasi masing-masing penggunanya (kita yang sewa) sehingga kita seperti mengontrol sebuah dedicated servers.

VPS juga memungkinkan penggunanya untuk menjalankan software servers tertentu. VPS saya ada yang menggunakan CentOS dan Ubuntu.
VPS ini cocok bagi para pengembang (developers), Intermediate (blogger “menengah”), blog bertraffic tinggi hingga desainer yang menggunakan jaringan internet.
Hanya saja, VPS ini memerlukan sedikit (jika tidak ingin dibilang banyak) pengetahuan teknis tentang seluk beluk server dan sistem operasinya. Bagaimana jika tidak memiliki ilmu mengelola VPS namun hasil evaluasi blog menunjukkan kita harus menyewa VPS? Pastikan Anda membeli yang namanya Managed VPS. Versi “managed” ini dikelola oleh pihak provider dan kita tinggal duduk manis 😀
Dedicated Servers (DS)
Dedicated Servers merupakan satu server komputer dalam bentuk fisik yang kita sewa dari hosting provider. DS memberikan kita akses full control termasuk hingga ke pemilihan hardware dan lain sebagainya. Anda TIDAK PERLU dedicated servers jika baru saja terjun ke ranah blog. Saya berpindah ke DS karena jumlah kunjungan yang meningkat signifikan dan stabil (setelah menimbang-nimbang biayanya).

Sama halnya dengan VPS, jika tidak/belum mengerti DS namun traffic sudah membludak, ada baiknya Anda memilih Managed Dedicated Servers yang akan memonitor dan mengatur DS kita.
WordPress dengan DS -sekali lagi- khusus bagi blog dengan traffic tinggi! (atau yang memerlukan resource banyak seperti pemain auto-autoan 😛 )
Managed WordPress Hosting (MWH)
Tipe jenis ini mulai ramai dibuat penyedia hosting karena banyaknya pengguna WordPress. Beberapa hosting provider menawarkan tipe ini. Umumnya, hosting MWH ini hanya memperbolehkan membuat situs blog bermesin WordPress saja; tidak boleh ada yang lain.
Keuntungan MWH jelas, kita yang ingin ngeblog dengan WordPress tidak perlu khawatir akan apapun. Pihak penyedia sudah mengoptimasi agar performa blog kita cepat, aman dan tersedia backup secara berkala. Mereka juga terkadang memberi tahu kita plugin atau setting seperti apa yang tidak baik untuk server.

Kekurangannya, MWH ini umumnya sangat mahal. Untuk visitor di atas 20ribu per bulan (iya, per bulan!) biayanya bisa mencapai $30/bulan. Visitor 20ribu per bulan itu “sedikit”, sob. Bandingan dengan VPS yang $15/bulan bisa menampung 20ribu-50ribu visitor per hari!.
Mereka yang baru memulai untuk ngeblog tidak dianjurkan untuk memilih tipe Managed WordPress Hosting ini. MWH cocok bagi blogger yang telah mendapatkan penghasilan yang stabil namun tidak memiliki waktu untuk sisi teknis mengelola server.
Sekarang, setelah membaca keterangan singkat di atas, saatnya Anda membuat keputusan 😉
Hosting Terbaik untuk WordPress
Bluehost
Bluehost merupakan salah satu dedengkot hosting provider yang didirikan sejak 1996. Untuk urusan WordPress, nama besar Bluehost sudah tidak diragukan lagi. Bahkan Bluehost sendiri merupakan salah satu hosting yang direkomendasikan langsung oleh pihak WordPress. Anda tidak perlu khawatir tentang blog Anda nanti menjadi “LOLA” (loading lambat) bahkan ketika traffic meningkat. Bluehost juga menawarkan domain gratis dan fitur Site Builder lengkap dengan template-nya secara cuma-cuma. Selengkapnya…
Dreamhost
Dreamhost juga salah satu sepuh yang sudah puluhan tahun berdiri. Dreamhost terkenal karena kemudahan layanannya, sebut saja fitur dashboard yang bisa dirubah sesuai kehendak pengguna, update WordPress otomatis, 1-click installer, space dan bandwidth yang unlimited serta fasilitas SSD gratis yang diklaim akan meningkatkan kecepatan blog hingga 200%! Tidak ada biaya tambahan untuk setup. Mereka juga menyediakan domain gratis bagi yang membeli paket hosting di Dreamhost. Selengkapnya…
Hostgator
Blogger mana yang tidak kenal dengan Hostgator? Provider satu ini sering mengadakan promo $1 untuk bulan pertama. Dengan jaminan uptime 99,9% serta support berpengalaman yang selalu online 24 jam sehari selama seminggu membuatnya menjadi salah satu pilihan yang cerdas bagi para blogger.
Hostgator juga menyediakan domain gratis untuk paket yang memenuhi kualifikasinya. Selengkapnya…
Inmotion Hosting
Terus terang, Inmotion Hosting ini rada berbeda sedikit kelasnya. Kalau di pesawat ada kelas ekonomi dan bisnis, Inmotion Hosting ini masuk kategori kelas bisnis. Hosting provider yang memperoleh penghargaan untuk technical support terbaik ini merupakan favorit saya 😀 Hosting mereka telah dioptimasi sedemikian rupa untuk blogger yang aktif dan menawarkan beragam fitur sesuai skala perkembangan blog yang kian pesat. Selengkapnya…
Siteground
Satu lagi hosting yang cukup populer di dunia WordPress. Di komunitas WordPress di luar negeri, nama Siteground sudah dianggap semacam “rumah sendiri” karena kecepatan dan security-nya menghandle blog bermesin WordPress. Siteground meraih predikat the “best 24/7 support”. Asiknya lagi, Siteground menawarkan fitur WP caching secara built-in lengkap dengan CDN dan kontrol GIT. Siteground juga salah satu dari sedikit provider yang berani menawarkan 3 data center berbeda untuk menjadi pilihan, yakni Amerika, Eropa dan Singapura. Selengkapnya…
Hosting Alternatif Lainnya
- Hawkhost
Hosting24DO NOT USE Hosting24.com! As September 2017, I cancel my account due their price policy and yet, with price increasing their performance is below their competitor for price range their offered.- Namecheap
- Digital Ocean (VPS)
- ChicagoVPS (VPS)
Hosting dari Provider Indonesia
Mungkin ada rekan yang bertanya-tanya, mengapa situs-situs di atas hanya mencantumkan situs dari luar negeri? Situs-situs di atas rada sulit bayarnya jika kita tidak punya kartu kredit atau PayPal. Adakah hosting yang baik dan bisa menggunakan pembayaran melalui bank lokal (transfer bank) di Indonesia?
Beberapa saat yang lalu saya membuat status di Facebook yang isinya bertanya tentang hosting terbaik di Indonesia. Karena terus terang, semua blog yang dimiliki saat ini tidak ada satupun yang menggunakan hosting dari provider yang ada di Indonesia. Meski begitu, berikut nama-nama hosting yang disarankan oleh kawan-kawan saya di Facebook: (urutan berdasarkan abjad)
- www.cloudkilat.com
- www.domosquare.com
- www.eazysmart.com
- idcloudhost.com
- www.jetorbit.com
- www.masterweb.com
- www.qwords.com
- www.riaucybersolution.net
- www.rumahweb.com
- www.warnahost.com
Akhir kata, cara terbaik memilih hosting adalah dengan bertanya ke orang yang pernah atau masih menggunakan layanan hosting tersebut. Selamat mengevaluasi blog Anda. Apa sudah cukup dengan hosting yang ada saat ini atau perlu “naik kelas”? 🙂